Anggota DPRD Solo Ekya Sih Hananto Kembali Terpilih Pimpin Persambi Solo

nggota DPRD Solo dari Fraksi PDIP, Ekya Sih Hananto, kembali memimpin Perkumpulan Sambo Indonesia (Persambi) Kota Solo periode 2025-2029.

Finnet Raih 2 Penghargaan, TOP CSR Awards dan TOP Leader on CSR Commitment 2025

PT Finnet Indonesia, anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) yang bergerak di bidang penyelenggaraan sistem pembayaran digital di Indonesia, kembali mencatatkan prestasi membanggakan dengan meraih dua penghargaan dalam ajang TOP CSR Awards 2025

Jadi Pusat Riset, Tiga Serangkai University Surakarta Resmikan Laboratorium Baru

Universitas Tiga Serangkai atau Tiga Serangkai University (TSU) Surakarta meresmikan laboratorium riset di kampus setempat, Jl. K.H Samanhudi No.84-86, Purwosari, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Kamis (26/6/2025).

Mendikdasmen Buka Jambore Relawan Muhammadiyah-Asyiyah di Karanganyar

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Prof. Dr. Ahmad Mu'ti resmi membuka Jambore Relawan Muhammadiyah–Aisyiyah di Graha Sunan Lawu Wonderpark Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah

Hadiri Rangkaian 1 Sura di Solo, Menteri Fadli Zon: Lestarikan Budaya ke Akarnya

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menghadiri rangkaian acara menyambut 1 Sura yang merupakan tahun baru Islam dan kalender Jawa di Kota Solo.

Thursday, July 24, 2025

Bapas Karangasem Lakukan Studi Tiru Zona Integritas ke Bapas Surakarta, Serap Semangat dan Strategi Menuju WBBM

Surakarta, 23 Juli 2025 – Komitmen untuk mewujudkan birokrasi yang bersih, transparan, dan melayani terus digaungkan oleh jajaran pemasyarakatan di seluruh Indonesia. Dalam semangat itulah, Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Karangasem melaksanakan kunjungan studi tiru ke Bapas Kelas I Surakarta. Kegiatan ini digelar di Aula Bapas Surakarta sebagai bagian dari upaya penguatan satuan kerja menuju predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Kegiatan yang berlangsung pada hari Rabu ini dihadiri oleh Tim Zona Integritas dari kedua satuan kerja. Bapas Kelas I Surakarta sendiri telah menorehkan prestasi dengan meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) pada tahun 2020, dan menyusul predikat WBBM pada tahun 2024. Dengan latar belakang tersebut, Bapas Surakarta menjadi rujukan strategis bagi Bapas Karangasem dalam merancang dan memperkuat langkah menuju pencapaian serupa. Acara diawali dengan sambutan hangat dari Ketua Tim Zona Integritas Bapas Surakarta, Ibu Miranti Nilasari, yang sekaligus membuka kegiatan. Ia menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Bapas Karangasem dalam memilih Bapas Surakarta sebagai lokasi studi tiru, serta harapannya agar forum ini menjadi ruang saling belajar dan bertukar gagasan.
Selanjutnya, Kepala Bapas Kelas I Surakarta, Bapak Unggul Widiyo Saputro, memberikan sambutan yang menggarisbawahi pentingnya semangat kolektif dan konsistensi dalam membangun Zona Integritas. Dalam paparannya, ia menyampaikan bahwa pencapaian WBBM oleh Bapas Surakarta bukanlah sebuah hasil instan, melainkan buah dari kerja keras seluruh elemen, inovasi berkelanjutan, serta pelayanan publik yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Beliau juga menyampaikan selamat datang dan dukungan penuh kepada tim Bapas Karangasem dalam perjuangannya menuju predikat WBBM.
Kepala Bapas Kelas II Karangasem, Bapak Tri Agung Arianto, dalam sambutannya mengungkapkan rasa terima kasih atas sambutan yang diberikan. Beliau menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk menggali praktik baik, strategi, dan inovasi yang telah diterapkan oleh Bapas Surakarta, khususnya dalam persiapan dan pelaksanaan desk evaluasi menuju WBBM. Ia berharap semangat dan pengalaman dari Bapas Surakarta dapat menginspirasi dan membakar semangat tim ZI di Bapas Karangasem. Agenda dilanjutkan dengan paparan dari Ketua ZI Bapas Surakarta, Ibu Miranti Nilasari, yang menjelaskan secara rinci strategi pembangunan ZI di Bapas Surakarta. Materi yang disampaikan meliputi perkenalan perwakilan masing-masing pokja, pemutaran video paparan WBBM tahun 2024, capaian kerja dari Pokja 1 hingga Pokja 6, serta berbagai inovasi pelayanan publik yang dikembangkan seperti Griya Abhipraya dan program #JanganTungguLama. Sesi dilanjutkan dengan diskusi interaktif dan tanya jawab yang berlangsung dinamis. Beberapa pertanyaan yang muncul antara lain terkait bagaimana Tim Penilai Nasional (TPN) menggali inovasi di bagian manajemen risiko, cara memperkuat peran manajemen risiko untuk mendukung inovasi, konsistensi inovasi antara WBK dan WBBM, hingga pelaksanaan teknis program unggulan yang telah dijalankan oleh Bapas Surakarta. Pertukaran ide dan pengalaman dari kedua satuan kerja ini memberikan insight baru yang sangat bermanfaat bagi tim Bapas Karangasem.
Kegiatan berlangsung dengan lancar, penuh semangat kekeluargaan dan profesionalitas. Acara ditutup dengan sesi foto bersama sebagai penanda kebersamaan dan sinergi antarsatuan kerja di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM. Kunjungan ini menjadi bukti bahwa transformasi birokrasi bukan hanya tentang capaian, melainkan proses kolaboratif, belajar dari yang sudah berhasil, dan membangun semangat perubahan yang berkelanjutan.

Monday, July 21, 2025

Kolaborasi untuk Masa Depan Anak yang Direpatriasi; Bapas Surakarta Dukung Upaya Penguatan Reintegrasi Anak dari Luar Negeri

 


Miranti Nilasari, Kasie BKA Bapas Surakarta memberikan pandangannya terkait Repatriasi


Surakarta; Isu reintegrasi sosial anak-anak yang direpatriasi kembali mengemuka dalam forum diskusi yang diinisiasi oleh The Habibie Center bekerja sama dengan UNICEF Indonesia dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA). Dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Kesiapan Pemerintah Daerah dan Komunitas untuk Reintegrasi Anak yang Direpatriasi”, para pemangku kepentingan berkumpul di Megaland Hotel Solo untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam mendukung masa depan anak-anak yang dipulangkan dari luar negeri, Senin(21/07).

Kegiatan ini menghadirkan perwakilan dari pemerintah daerah, aparat keamanan, akademisi, tokoh agama, organisasi masyarakat sipil, hingga lembaga pemasyarakatan. Hadir pula Bapas Kelas I Surakarta yang diwakili oleh Kepala Seksi Bimbingan Klien Anak, Miranti.

Dalam forum tersebut, dibahas sejumlah tantangan dan peluang dalam proses reintegrasi sosial anak repatriasi, mulai dari regulasi, koordinasi antarinstansi, hingga kesiapan layanan dasar yang harus diakses oleh anak, seperti pendidikan, kesehatan, serta pendampingan psikososial. FGD ini juga merupakan bagian dari rangkaian diskusi yang telah dilakukan sebelumnya, dan difokuskan pada pendalaman serta validasi data dan kebijakan yang tengah dikembangkan.

Peserta FGD Anak yang DIrepatriasi


Miranti menyampaikan bahwa keterlibatan Bapas Surakarta dalam forum ini merupakan bentuk komitmen Pemasyarakatan untuk turut berperan aktif dalam pemulihan sosial dan pembimbingan bagi anak-anak yang telah mengalami pengalaman hidup kompleks di luar negeri. “Kesiapan pemerintah daerah dan masyarakat menjadi kunci agar anak-anak ini dapat kembali diterima, mendapatkan perlindungan, serta akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan pendampingan psikososial,” ujarnya.

Ia menambahkan, peran Bapas dalam proses ini tidak hanya terbatas pada pembimbingan pascarepatriasi, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam mendorong kebijakan yang berpihak pada kepentingan terbaik anak.

Forum ini menegaskan bahwa reintegrasi anak repatriasi tidak bisa dilakukan secara parsial. Diperlukan pendekatan holistik dan kolaboratif antara pemerintah, komunitas lokal, lembaga pendidikan, tenaga kesehatan, serta pihak keamanan dan perlindungan anak untuk memastikan bahwa anak-anak tersebut dapat kembali tumbuh dan berkembang secara optimal dalam lingkungan yang aman dan mendukung.

Melalui partisipasi aktif dalam forum ini, Bapas Surakarta memperkuat perannya sebagai bagian dari sistem perlindungan anak nasional yang adaptif terhadap tantangan global dan berkomitmen mewujudkan sistem pemasyarakatan yang lebih inklusif dan humanis.

Friday, July 18, 2025

Klien Bapas Surakarta Lakukan Aksi Sosial dalam Rangka Gerakan Nasional Pemasyarakatan Peduli

 


 


Surakarta; Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Surakarta melaksanakan kegiatan aksi sosial dalam rangka mendukung Gerakan Nasional Pemasyarakatan Peduli. Kegiatan ini melibatkan klien pemasyarakatan yang secara langsung terjun membersihkan lingkungan di sepanjang Jalan RM Said, Surakarta, Kamis(17/07).

 

Aksi sosial ini bertujuan tidak hanya menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, tetapi juga menjadi bagian dari proses pembinaan kepribadian klien melalui kontribusi positif kepada masyarakat. Kegiatan ini juga diharapkan mampu menumbuhkan empati, rasa tanggung jawab, dan kepedulian klien terhadap lingkungan sekitarnya.

 

Lebih dari itu, aksi ini merupakan bentuk nyata dari upaya Bapas Surakarta dalam mensosialisasikan tugas dan fungsi pemasyarakatan, khususnya dalam pelaksanaan pidana pengawasan dan pidana kerja sosial. Melalui partisipasi aktif klien dalam kegiatan sosial, masyarakat diharapkan semakin memahami bahwa proses pemasyarakatan tidak hanya tentang hukuman, tetapi juga pembinaan dan reintegrasi sosial.

 

Kepala Bapas Surakarta, Unggul Widiyo Saputro, menyampaikan apresiasi terhadap keterlibatan para klien dalam kegiatan ini. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan. "Ini merupakan wujud nyata pembinaan dan pemberdayaan yang sejalan dengan tujuan pemasyarakatan, yakni menjadikan klien sebagai pribadi yang lebih baik dan bermanfaat di tengah masyarakat," ujar Unggul.

 

Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian, Bapas Surakarta berkomitmen untuk terus mendorong partisipasi klien dalam kegiatan positif sebagai bagian dari proses pembinaan yang berkelanjutan.

Wednesday, July 16, 2025

Bapas Goes To School: Bapas Surakarta Kenalkan Moderasi Beragama kepada Siswa Baru SMAS Islam 1 Surakarta dalam Rangka MPLS 2025

Surakarta, 15 Juli 2025 – Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Surakarta kembali hadir menyapa dunia pendidikan melalui program inovatif bertajuk Bapas Goes To School (BAGOES). Kegiatan ini menjadi bagian dari Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS 2025) di SMAS Islam 1 Surakarta, dan berlangsung dengan penuh antusias pada Selasa pagi, pukul 10.00–11.00 WIB. 

Sebanyak 96 siswa baru mengikuti kegiatan ini yang difokuskan pada penanaman nilai Moderasi Beragama dan Wawasan Kebangsaan. Melalui materi yang disampaikan, para siswa diajakmemahami pentingnya sikap toleransi, cinta tanah air, serta menjaga semangat kebhinekaan di tengah keberagaman. 

Kegiatan diawali dengan sambutan hangat dari PK Muda Fitri, yang langsung membangun kedekatan dengan para siswa melalui salam khas, “Selamat pagi!”. Suasana menjadi semakin meriah ketika Lhola, salah satu mahasiswa magang di Bapas Surakarta, memandu sesi ice breaking. Permainan interaktif ini bertujuan meningkatkan konsentrasi dan semangat belajar siswa, bahkan beberapa peserta secara sukarela maju ke depan karena belum fokus, menambah keceriaan suasana. 

Dalam sesi penyampaian pesan, PK Muda Rido menekankan pentingnya membangun cinta tanah air sejak dini. “Menjaga sikap cinta tanah air sangat berguna bagi bangsa Indonesia. Jadi pupuk rasa itu sejak dini dan jangan lupa untuk saling menghargai sesama,” ujarnya. Sebagai bentuk apresiasi, para siswa yang aktif juga mendapatkan hadiah menarik dari tim Bapas Surakarta. 

Kegiatan ini tidak hanya memberikan edukasi, tetapi juga memperkuat peran Bapas dalam pembinaan masyarakat, terutama generasi muda, agar memiliki pemahaman yang kuat terhadap nilai-nilai Pancasila dan keberagaman. by Author

Tuesday, July 15, 2025

Bapas Surakarta Berikan Psikoedukasi Manajemen Emosi dan Anti-Bullying di SMP 6 Muhammadiyah Surakarta

Surakarta – Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Surakarta turut serta dalam mendukung pendidikan karakter peserta didik baru melalui kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMP 6 Muhammadiyah Surakarta, Selasa(15/07). Dalam kegiatan tersebut, Bapas Surakarta hadir memberikan materi psikoedukasi dengan mengusung tema "Jaga Emosi, Lindungi Diri". Materi ini difokuskan pada pengelolaan emosi pada remaja serta pencegahan perilaku perundungan (bullying) di lingkungan sekolah. Kegiatan ini diisi oleh petugas Pembimbing Kemasyarakatan Bapas Surakarta yang mengajak para siswa baru untuk lebih mengenal dan memahami pentingnya mengelola emosi secara sehat serta membangun hubungan sosial yang positif. Selain itu, siswa juga diajak untuk menyadari dampak negatif dari tindakan bullying, baik secara fisik, verbal, maupun sosial, serta bagaimana cara melindungi diri dari tindakan tersebut. Kepala Bapas Kelas I Surakarta, Unggul Widiyo Saputro, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Bapas dalam menjalankan fungsi pembimbingan sosial kemasyarakatan, termasuk di lingkungan pendidikan. "Pengenalan nilai-nilai positif seperti empati, pengendalian diri, dan saling menghargai perlu dimulai sejak dini. Dengan pendekatan psikoedukatif, kami berharap anak-anak mampu tumbuh menjadi pribadi yang kuat secara emosional dan sosial," ungkapnya.
Kegiatan ini disambut dengan antusias oleh para siswa dan guru SMP 6 Muhammadiyah Surakarta, yang menilai bahwa materi yang disampaikan sangat relevan dan bermanfaat sebagai bekal awal dalam menjalani kehidupan sekolah yang sehat dan bebas dari kekerasan. Bapas Surakarta berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pembangunan karakter generasi muda melalui program-program edukatif yang inklusif dan berkesinambungan.

Wednesday, July 9, 2025

BNNK Surakarta Tingkatkan Kompetensi PK Bapas Surakarta dalam Tangani Klien Tindak Pidana Narkotika Surakarta – Dalam rangka meningkatkan efektivitas pembimbingan terhadap klien pemasyarakatan tindak pidana narkotika, Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Surakarta menyelenggarakan kegiatan peningkatan kompetensi Pembimbing Kemasyarakatan (PK), bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Surakarta. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 09 Juli 2025, bertempat di Aula Bapas Kelas I Surakarta, mulai pukul 09.00 WIB hingga selesai. Kegiatan dibuka oleh Kepala Bapas Surakarta, Unggul Widiyo Saputro, dan diikuti oleh seluruh Pembimbing Kemasyarakatan. Narasumber berasal dari tim BNNK Surakarta yang memiliki pengalaman dan keahlian dalam asesmen dan penanganan kasus penyalahgunaan narkotika.
Dalam sambutannya, Kabapas Surakarta menyampaikan bahwa tantangan pembimbingan terhadap klien dengan latar belakang kasus narkotika membutuhkan pemahaman mendalam, pendekatan yang tepat, serta kompetensi teknis dari para PK. “Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh PK mampu memahami lebih baik kebutuhan klien, terutama dalam hal asesmen awal, sehingga intervensi yang diberikan menjadi lebih tepat guna dan berkelanjutan,” ujarnya. Salah satu fokus kegiatan ini adalah pemaparan tentang instrumen skrining ASSIST (Alcohol, Smoking and Substance Involvement Screening Test) yang menjadi alat bantu dalam mengidentifikasi tingkat risiko penggunaan zat pada klien. Narasumber dari BNNK Surakarta menjelaskan secara rinci bagaimana penggunaan instrumen tersebut dapat membantu PK dalam menentukan strategi pembimbingan dan rujukan layanan lanjutan, baik medis maupun psikososial. Kegiatan ini juga dilengkapi dengan simulasi studi kasus, di mana para PK diminta untuk menerapkan instrumen ASSIST dalam skenario nyata. Sesi ini menjadi ruang diskusi aktif, memperkuat pemahaman sekaligus memperkaya pengalaman peserta dalam menangani beragam kondisi klien di lapangan. Kolaborasi antara Bapas Surakarta dan BNNK Surakarta ini menjadi langkah strategis dalam mendukung program pembinaan yang lebih holistik dan berorientasi pada pemulihan klien. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas layanan pemasyarakatan dan penguatan sinergi antarinstansi dalam menangani permasalahan narkotika. Melalui pelatihan ini, diharapkan Pembimbing Kemasyarakatan dapat lebih adaptif, profesional, dan berdaya guna dalam menjalankan tugasnya sebagai ujung tombak pemasyarakatan di masyarakat. Ke depan, kegiatan serupa akan terus diupayakan agar pembinaan terhadap klien tindak pidana narkotika semakin efektif dan berdampak positif bagi proses reintegrasi sosial mereka.

Tuesday, July 8, 2025

Bapas Surakarta Terima Kunjungan Benchmarking dari Bapas se-Jawa Timur, Perkuat Komitmen Bersama Membangun Zona Integritas

Surakarta; Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Surakarta menerima kunjungan istimewa dari rombongan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Jawa Timur, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan dalam rangka kegiatan benchmarking pembangunan Zona Integritas (ZI), Selasa(08/07). Rombongan yang dipimpin langsung oleh Kakanwil Ditjenpas Jawa Timur, Kadiyono, terdiri dari para Kepala Bapas se-Jawa Timur, termasuk Bapas Pamekasan, Madiun, Bojonegoro, Malang, Kediri, Jember, dan Surabaya. Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari praktik baik yang diterapkan Bapas Kelas I Surakarta dalam pembangunan Zona Integritas, yang telah berhasil meraih predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) pada tahun 2024. Kegiatan ini juga menjadi forum untuk menyelaraskan semangat reformasi birokrasi dan meningkatkan kapasitas institusional di lingkungan pemasyarakatan Jawa Timur. Dalam sambutannya, Kadiyono menyampaikan bahwa benchmarking ini merupakan bagian dari konsolidasi internal dan langkah strategis dalam menyamakan persepsi seluruh jajaran Bapas se-Jatim terhadap arah dan tujuan pembangunan ZI. Ia menekankan bahwa pembangunan ZI bukanlah tujuan akhir untuk mengejar predikat semata, melainkan bagian dari tanggung jawab moral dan struktural dalam mewujudkan pelayanan publik yang berintegritas. Ia juga menyoroti fakta bahwa dari delapan Bapas di Jawa Tengah, seluruhnya telah meraih predikat WBK, dan dua di antaranya berhasil naik tingkat ke WBBM. Hal ini menjadi refleksi bahwa proses transformasi birokrasi membutuhkan konsistensi, kerja kolektif, dan komitmen dari seluruh unsur organisasi. Masih banyak tantangan yang perlu dibenahi, termasuk isu teknis seperti keterlambatan dalam proses pencabutan dan koordinasi lintas instansi. Menjelang implementasi Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) baru pada 2 Januari 2026, Kadiyono juga mengingatkan pentingnya memperkuat posisi dan peran Pembimbing Kemasyarakatan (PK) sebagai bagian dari aparat penegak hukum yang kredibel dan profesional. Sementara itu, Kepala Bapas Kelas I Surakarta, Unggul Widiyo Saputro, menyambut hangat kedatangan rombongan dan menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan sebagai lokasi studi tiru. Dalam paparannya, Unggul menjelaskan strategi dan pengalaman Bapas Surakarta dalam membangun Zona Integritas berbasis partisipasi seluruh jajaran, kepemimpinan yang menjadi role model, serta penggunaan pendekatan berbasis data dan transparansi. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kakanwil Ditjenpas Jawa Tengah, Mardi Santoso, yang turut memberikan pandangan mengenai pentingnya membangun sistem yang inklusif dan mampu melibatkan seluruh unsur organisasi. Mardi menegaskan bahwa keberhasilan sebuah reformasi tidak hanya bergantung pada aturan dan instrumen formal, tetapi juga dari kesadaran dan komitmen pegawai untuk bergerak bersama dalam satu sistem yang kuat dan terintegrasi. Melalui kegiatan benchmarking ini, diharapkan terbangun semangat kolektif dalam memperkuat budaya kerja yang bersih, akuntabel, dan melayani di lingkungan pemasyarakatan. Bapas Surakarta sebagai tuan rumah berharap semangat perubahan ini dapat terus bergulir dan menjadi inspirasi bagi Bapas lainnya dalam mewujudkan Zona Integritas yang berkelanjutan dan berdampak nyata bagi masyarakat.

Wednesday, July 2, 2025

Pembimbing Kemasyarakatan Utama Imam Suyudi Laksanakan Monev di Bapas Surakarta

Surakarta, 03 Juli 2025 — Dalam upaya memperkuat pelaksanaan tugas teknis pemasyarakatan, Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Utama Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Imam Suyudi, melaksanakan kunjungan monitoring dan evaluasi (monev) di Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Surakarta. Kegiatan yang berlangsung pada hari kamis, 03 Juli 2025 ini menjadi bagian dari strategi pengawasan dan penguatan peran Pembimbing Kemasyarakatan dalam mendukung sistem pemasyarakatan yang berkeadilan dan humanis. Kunjungan tersebut disambut hangat oleh Kepala Bapas Surakarta, Unggul Widiyo Saputro, beserta jajaran pejabat struktural, Pembimbing Kemasyarakatan (PK), serta staf pelaksana. Dalam sambutannya, Kabapas menyampaikan apresiasi atas perhatian dan dukungan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan melalui kegiatan monitoring ini. Ia juga menegaskan kesiapan jajarannya untuk terus meningkatkan kualitas layanan, khususnya dalam bidang pembimbingan klien anak dan dewasa. “Kami terbuka terhadap segala bentuk evaluasi, karena dari sanalah kami bisa terus berkembang dan memperbaiki diri. Kehadiran Pak Imam Suyudi di Bapas Surakarta tentu menjadi motivasi dan sekaligus pengingat bagi kami bahwa tanggung jawab sebagai PK bukan hanya administratif, tetapi juga moral,” ujar Unggul Widiyo Saputro. Dalam sesi arahannya, Imam Suyudi menekankan pentingnya menjaga integritas, profesionalisme, dan konsistensi dalam pelaksanaan tugas pembimbingan. Ia menggarisbawahi bahwa PK memiliki peran strategis sebagai ujung tombak dalam mendukung keberhasilan reintegrasi sosial klien pemasyarakatan. “Seorang Pembimbing Kemasyarakatan tidak hanya bertugas membuat Litmas dan mendampingi sidang. Lebih dari itu, kita berperan membentuk harapan baru bagi klien untuk kembali menjadi bagian dari masyarakat secara utuh. Maka, pendekatan kita harus berbasis keadilan restoratif, empati, dan pemahaman sosial yang kuat,” jelas Imam Suyudi. Dalam kesempatan tersebut, Imam Suyudi juga melakukan dialog langsung dengan para PK, menggali berbagai tantangan dan praktik baik yang telah dijalankan oleh Bapas Surakarta. Beberapa topik yang dibahas meliputi pelaksanaan Penelitian Kemasyarakatan (Litmas), inovasi dalam pendampingan klien anak, penggunaan teknologi dalam pelaporan, serta sinergi dengan pihak eksternal seperti aparat penegak hukum, lembaga sosial, dan masyarakat. Selain meninjau aspek teknis, Imam Suyudi juga menekankan pentingnya budaya kerja yang sehat dan kolaboratif di lingkungan kerja Bapas. Ia mengingatkan bahwa keberhasilan pembimbingan tidak lepas dari soliditas tim dan komunikasi efektif di internal lembaga. Kegiatan monitoring dan evaluasi ini diakhiri dengan refleksi bersama dan penyampaian rekomendasi dari PK Utama untuk penguatan kinerja Bapas Surakarta ke depan. Imam Suyudi memberikan apresiasi atas inovasi dan semangat yang ditunjukkan oleh jajaran Bapas, serta mendorong agar capaian yang ada terus ditingkatkan. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan Bapas Surakarta semakin solid dan adaptif dalam menjalankan perannya, serta mampu menjadi satuan kerja rujukan dalam pelaksanaan pembimbingan kemasyarakatan yang profesional dan berorientasi pada pemulihan sosial.

JPU KPK Siap Bacakan Tuntutan untuk Hasto Kristiyanto Terkait Kasus Harun Masiku

Jakarta, 3 Juli 2025 — Proses hukum terhadap Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, terus bergulir di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat. Hari ini, Kamis (3/7/2025), Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dijadwalkan membacakan surat tuntutan terhadap Hasto dalam perkara dugaan suap pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR RI dan perintangan penyidikan. “Surat tuntutan untuk terdakwa Hasto Kristiyanto telah kami siapkan dan akan dibacakan dalam sidang besok,” ujar Jaksa KPK, Rio Vernika Putra, saat memberikan keterangan kepada wartawan, Rabu (2/7/2025). Meski demikian, Rio belum memberikan bocoran apakah unsur-unsur pasal yang didakwakan telah sepenuhnya terbukti di mata tim jaksa. Sepanjang proses persidangan, jaksa telah menghadirkan sejumlah saksi penting, termasuk mantan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) seperti Wahyu Setiawan, Hasyim Asy’ari, dan Arief Budiman; mantan anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Agustiani Tio Fridelina; eks kader PDI-P, Saeful Bahri; hingga staf pribadi Hasto, Kusnadi. Mereka memberikan keterangan dalam rangka mengurai rangkaian peristiwa yang berkaitan dengan kasus Harun Masiku, mantan caleg yang hingga kini masih buron. Salah satu poin menarik yang mencuat dalam persidangan adalah keterangan dari mantan anggota DPR RI, Riezky Aprilia. Riezky menyatakan bahwa Harun Masiku sebenarnya bukan kader asli PDI-P. Informasi ini muncul saat ia menjelaskan latar belakang pencalonannya di Pemilu 2019 di Daerah Pemilihan Sumatera Selatan I. Riezky awalnya ditetapkan sebagai pengganti antar waktu almarhum Nazaruddin Kiemas oleh KPU karena perolehan suara terbanyak kedua. Namun, PDI-P justru mendorong Harun, yang saat itu berada di urutan keenam, sebagai pengganti. “Saya heran, karena setelah saya cari tahu, Harun itu dulunya caleg dari Partai Demokrat. Jejak digitalnya jelas,” ungkap Riezky saat bersaksi di persidangan pada 7 Mei 2025 lalu. Selain itu, dalam sidang juga terungkap percakapan antara Harun dan Hasto yang menunjukkan adanya kedekatan antara keduanya. Salah satu pesan Harun bahkan memuat kalimat sentimental yang diduga menunjukkan adanya hubungan khusus dalam konteks komunikasi politik internal. Terkait peran Hasto, ia didakwa turut serta dalam proses suap yang dilakukan untuk meloloskan Harun sebagai PAW, serta dianggap menghalangi proses penyidikan yang tengah dilakukan oleh KPK. Dalam beberapa kesempatan, pihak Hasto membantah keterlibatan langsung dalam praktik suap dan menyatakan siap menghadapi tuntutan jaksa di pengadilan. Dengan pembacaan tuntutan hari ini, publik menanti apakah JPU KPK akan menjerat Hasto dengan tuntutan maksimal sesuai dakwaan, atau justru memberi ruang pembelaan berdasarkan dinamika persidangan yang telah berlangsung.

Semangat “Polri untuk Masyarakat”, Wujud Pengabdian Tanpa Batas Menuju Indonesia Aman dan Berkeadilan

Surakarta, 1 Juli 2025 — Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79, semangat pengabdian dan profesionalisme Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) kembali digaungkan melalui tema besar tahun ini: “Polri untuk Masyarakat”. Tema tersebut menjadi refleksi mendalam atas tekad Polri untuk semakin dekat dengan rakyat, semakin profesional dalam menjalankan tugas, serta terus menjadi garda terdepan dalam menjaga keamanan dan ketertiban di seluruh penjuru negeri. Tema ini bukan sekadar slogan, namun merupakan cerminan dari arah kebijakan dan reformasi internal Polri dalam memperkuat peran sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat. Di tengah dinamika sosial, perkembangan teknologi, serta kompleksitas tantangan keamanan nasional, Polri dituntut untuk adaptif, humanis, dan responsif dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dalam berbagai kesempatan menegaskan bahwa Polri harus terus bertransformasi menjadi institusi yang transparan dan berorientasi pada kebutuhan rakyat. Upaya ini diwujudkan melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan publik, serta penguatan integritas dan akuntabilitas di seluruh jajaran. Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kembali nilai-nilai pengabdian yang melekat pada setiap insan Bhayangkara. Polri tidak hanya berperan dalam penegakan hukum, tetapi juga menjadi mitra strategis masyarakat dalam menciptakan rasa aman, mendukung pembangunan, serta menjembatani aspirasi rakyat dengan pendekatan yang persuasif dan solutif. Kehadiran Polri dalam berbagai lini kehidupan masyarakat—baik di daerah terpencil maupun pusat kota—menjadi bukti nyata bahwa pengabdian mereka tak mengenal batas waktu dan tempat. Dari mengatur lalu lintas di pagi hari, membantu penanggulangan bencana alam, hingga terlibat dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, semua dilakukan demi satu tujuan: Indonesia yang aman, damai, dan berkeadilan. Semangat pengabdian ini juga dirasakan oleh masyarakat luas, yang semakin melihat Polri sebagai bagian dari solusi, bukan sekadar aparat penegak hukum. Inovasi pelayanan berbasis teknologi, pelayanan terpadu di berbagai sektor, serta keterbukaan dalam menampung kritik dan saran, menjadikan Polri semakin relevan dengan kebutuhan zaman. Pada momentum bersejarah ini, masyarakat memberikan apresiasi dan doa terbaik untuk seluruh jajaran Polri yang telah mendedikasikan diri dalam menjaga stabilitas dan ketertiban nasional. Semangat kebersamaan antara Polri dan rakyat diharapkan terus terjalin erat, sebagai fondasi kuat dalam membangun Indonesia yang lebih maju dan bermartabat. Teruslah mengabdi untuk negeri. Salam hormat dan doa terbaik kami haturkan untuk seluruh insan Bhayangkara. Semoga Polri semakin jaya, semakin dicintai rakyat, dan senantiasa menjadi pelindung sejati bagi bangsa dan negara.

Dampingi Klien Anak di Kepolisian, Bukti Nyata Peran PK Bapas Surakarta pada Tahap Pra Ajudikasi

 

Naufal Haikal PK Pertama Bapas Solo dampingi ABH


Karanganyar; Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Surakarta kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung sistem peradilan pidana anak. Hal ini ditunjukkan melalui pelaksanaan kegiatan pendampingan oleh Petugas Pembimbing Kemasyarakatan (PK) terhadap seorang anak berhadapan dengan hukum (ABH) di Polres Karanganyar, pada Rabu (2/7).

Pendampingan yang berlangsung sejak pukul 08.30 WIB tersebut merupakan bagian dari tahapan pra ajudikasi sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA). Kegiatan dilaksanakan di Ruang Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Karanganyar, dan dihadiri oleh petugas kepolisian serta orang tua dari anak yang bersangkutan.

Tahapan dimulai dengan proses penggalian data sosial dan latar belakang anak maupun orang tua, termasuk kondisi lingkungan dan dinamika keluarga. Informasi yang diperoleh ini menjadi bagian penting dalam penyusunan Laporan Penelitian Kemasyarakatan (Litmas) yang akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam proses hukum.

Sebagai tindak lanjut, PK Bapas juga melakukan kunjungan ke rumah (home visit) guna melengkapi data faktual yang diperlukan. Berdasarkan hasil awal, diketahui bahwa perkara yang menimpa anak tersebut tidak dapat dilakukan diversi pada tahap penyidikan karena ancaman pidananya melebihi tujuh tahun. Oleh karena itu, proses hukum dilanjutkan ke tahap persidangan sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat (2) UU SPPA.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata peran aktif Bapas Surakarta dalam menjamin pemenuhan hak anak dalam proses peradilan, sekaligus mendukung terciptanya sistem hukum yang lebih adil dan manusiawi bagi anak yang berhadapan dengan hukum.

Tuesday, July 1, 2025

Kepala Bapas Surakarta Beri Sinyal Positif untuk Regenerasi IPKEMINDO Jawa Tengah


Margiyoto PK Muda Bapas Surakarta


Surakarta, 1 Juli 2025 – Suasana hangat menyelimuti Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Surakarta hari ini, Selasa, 1 Juli 2025. Kepala Bapas Surakarta, Bapak Unggul Widiyo Saputro, secara terbuka menyatakan dukungan penuhnya kepada salah satu Pembimbing Kemasyarakatan (PK) muda dari Bapas Solo, Bapak Margiyoto Artanufedi, yang tengah mencalonkan diri sebagai Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Ikatan Pembimbing Kemasyarakatan Indonesia (IPKEMINDO) Jawa Tengah.


Dukungan ini disampaikan Bapak Unggul sebagai bentuk apresiasi terhadap semangat dan visi kepemimpinan yang dibawa oleh Bapak Margiyoto. "Kami tentu sangat mendukung kader-kader terbaik untuk maju, apalagi ini adalah bagian dari upaya memajukan organisasi profesi kita, IPKEMINDO," ujar Bapak Unggul dengan senyum. "Semoga niat baik Bapak Margiyoto ini bisa membawa perubahan positif dan inspirasi bagi rekan-rekan PK lainnya."


Margiyoto Artanufedi, yang dikenal sebagai PK Muda dengan dedikasi tinggi, menyambut baik dukungan tersebut. Ia menegaskan tekadnya untuk membawa IPKEMINDO Jawa Tengah menjadi lebih baik lagi, selaras dengan visi besar Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yang terus beradaptasi dengan perkembangan zaman.


"Amanah ini bukan perkara ringan, namun dengan dukungan dari para senior dan rekan-rekan PK, saya optimis IPKEMINDO Jawa Tengah bisa menjadi organisasi yang lebih profesional, adaptif, dan mampu menjawab tantangan di era modern ini," ungkap Margiyoto. "Fokus kami adalah peningkatan kompetensi anggota, pemanfaatan teknologi, dan sinergi yang kuat, agar peran PK dalam sistem pemasyarakatan semakin optimal dan humanis."


Pencalonan Bapak Margiyoto ini diharapkan menjadi angin segar bagi IPKEMINDO Jawa Tengah, menandakan adanya regenerasi dan semangat baru untuk terus berkarya demi kemajuan profesi Pembimbing Kemasyarakatan di wilayah Jawa Tengah.